bin al-Khaththab dahulu mengeraskan bacaan kalimat-kalimat tersebut. Dia membaca, "SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA

hanya saja dalam riwayatnya ada kalimat, 'Apabila hamba wanita melahirkan suaminya,

amba berjumpa dengan Allah, ia tidak ragu dengan kalimat

ketika kami berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang segerombongan

dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan

Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu

Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu

Rasulullah? ' Jawab beliau: 'Yaitu kalimat thayyibah."

dan aku menyukai al Fa'l kalimat yang baik."

dan aku menyukai Al Fa'l kalimat yang baik."

mpu menghadapi adzab Allah, ' -tanpa menyebutkan kalimat; 'lalu

telah kamu siapkan? -tanpa menyebutkan kalimat; banyak.- orang itu menjawab; 'Aku

Adi bin Hatim dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pernah

dan keduanya bersepakat dalam susunan kalimat hadits, kecuali sesuatu yang ditambah

kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa

dalam Hadits Ibnu Basyar menggunakan kalimat; 'liyandlur kaifa ta'malun.' Kemudian Allah

Dzulhulaifah, beliau membaca Talbiyah seperti kalimat di atas." Abdullah bin Umar

dalam Hadits keduanya tidak menggunakan kalimat 'min' tapi langsung 'Inna Asyaddan

Hadits Muhammad bin Ja'far menggunakan kalimat; WA MIN SYARRI MAA LAM

kamu membunuhnya setalah dia mengucapkan kalimat tersebut? ' Usamah menjawab, "Dan