yang mukanya bersinar seperti sinar bulan di malam purnama dan golongan

kiamat wujud mereka seperti sinar bulan di malam purnama, mereka tidak

Makkah dalam keadaan berpuasa pada -bulan- Ramadlan, hingga ketika sampai di

qunut setelah ruku' selama satu bulan, dalam doanya dia melaknat suku

hari Asyura, sembilan hari dari bulan Dzulhijjah dan tiga hari setiap

Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan -Sufyan

saat shalat Isya` selama satu bulan, ketika qunut beliau berdoa: "Ya

sebanyak empat kali, seluruhnya pada bulan Dzul Qa'dah kecuali umrah yang

wasallam, bahwa beliau tidak berpuasa sebulan penuh dalam setahun, kecuali bulan

tidak bisa mengqadha'nya kecuali pada bulan Sya'ban". Yahya berkata: "Karena dia

wasallam pernah tidak berpuasa selama sebulan hingga kami menduga beliau tidak

berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mendirikan shalat Dhuha dua raka'at

mendirikan shalat. Dan itu pada bulan Ramadhan.

Telah bercerita kepada kami Yahya bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab

manusia paling dermawan, terutama pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril 'Alaihissalam

sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzul Qa'dah kecuali 'umrah yang

enam belas atau tujuh belas bulan. Lalu beliau merubahnya dengan menghadap

tanda-tanda telah terjadi: kabut, terbelahnya bulan, kemenangan atas Romawi hantaman keras,

Umar ia berkata; Apabila empat bulan telah berlalu, ia dihadapkan hingga

Baitul Maqdis selama enam belas bulan hingga turun ayat tersebut yang