dalam periuk miliknya dan menumbuk biji-bijian dari gandum. Setelah shalat Jum'at

seorang wanita dengan mahar seberat biji kurma.' Beliau besabda: 'Semoga Allah

neraka walau hanya dengan separoh biji kurma." Al A'masy mengatakan, "Dan

berkata, "Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan membebaskan jiwa, sesungguhnya perjanjian

kepadanya?" Ia berkata; emas sebesar biji kurma. Beliau berkata: "Rayakanlah adakanlah

lagi, "Setiap ember dengan satu biji kurma." Dan sahabat Anshar itu

hatinya tidak ada keimanan sebesar biji gandum sekalipun." Sesungguhnya telah tiba

satu genggam hingga menjadi satu biji kurma, kemudian tatkala kami kehilangan

para ulama memakruhkan menjual hinthah biji gandum dengan sya'ir gandum kecuali

sehingga mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya biji di tepi sungai, dan ada

kehidupan sehingga tumbuh dibawahnya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam aliran sungai, kemudian

kehidupan, hingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di aliran sungai. Setelah

di dalam hatinya ada seberat biji gandum atau jewawut dari iman,

'Barangsiapa yang beramal kebaikan seberat biji atom, maka Allah akan melihatnya,

di hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Mereka akan ditempatkan di

pernah hanya memberi kami satu biji kurma-satu biji kurma, ketika kurma

berat, kami menghisap kulit dan biji-bijian karena lapar, kami memakai pakaian

neraka sekalipun dengan bershadaqah setengah biji kurma. Jika tidak memilikinya maka

Barangsiapa yang melakukan kebaikan sekecil biji Dzarrah, maka ia akan melihat

bersabda: "Saat itu tidak ada biji-bijian di Makkah dan seandainya ada