Bab Apa yang Dikatakan tentang Shalat ke Arah Kendaraan
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى إِلَى بَعِيرِهِ أَوْ رَاحِلَتِهِ وَكَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُمَا تَوَجَّهَتْ بِهِ . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . وَهُوَ قَوْلُ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ لاَ يَرَوْنَ بِالصَّلاَةِ إِلَى الْبَعِيرِ بَأْسًا أَنْ يَسْتَتِرَ بِهِ .
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waki, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi, dari Ibn Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW shalat ke arah unta atau kendaraannya dan beliau shalat di atas kendaraannya ke arah mana pun ia menghadap. Abu 'Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih. Dan ini adalah pendapat sebagian ahli ilmu yang tidak menganggap ada masalah shalat ke arah unta.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
