Bab Keutamaan Membebaskan Orang Tua
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لاَ يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدًا إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ " . وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ أَبِي شَيْبَةَ " وَلَدٌ وَالِدَهُ " .
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Seorang anak tidak dapat membalas budi kepada orang tuanya kecuali jika ia menjumpainya dalam keadaan sebagai budak, lalu ia membelinya dan memerdekakannya." Dan dalam riwayat Ibn Abu Syaibah: "Anak dan orang tuanya."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
