Bab Sumpah dalam Memutuskan Silaturahmi
حَدَّثَنَا الْمُنْذِرُ بْنُ الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَكْرٍ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الأَخْنَسِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : " لاَ نَذْرَ وَلاَ يَمِينَ فِيمَا لاَ يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ وَلاَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلاَ فِي قَطِيعَةِ رَحِمٍ، وَمَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَلْيَدَعْهَا وَلْيَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ، فَإِنَّ تَرْكَهَا كَفَّارَتُهَا " . قَالَ أَبُو دَاوُدَ : الأَحَادِيثُ كُلُّهَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم : " وَلْيُكَفِّرْ عَنْ يَمِينِهِ " . إِلاَّ فِيمَا لاَ يُعْبَأُ بِهِ . قَالَ أَبُو دَاوُدَ قُلْتُ لأَحْمَدَ : رَوَى يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ فَقَالَ : تَرَكَهُ بَعْدَ ذَلِكَ وَكَانَ أَهْلاً لِذَلِكَ، قَالَ أَحْمَدُ : أَحَادِيثُهُ مَنَاكِيرُ وَأَبُوهُ لاَ يُعْرَفُ .
Telah menceritakan kepada kami Al-Mundhir bin Al-Walid, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Al-Ahnas, dari Amru bin Shu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidak ada nazar dan tidak ada sumpah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam dan tidak dalam kemaksiatan kepada Allah dan tidak dalam memutuskan silaturahmi, dan siapa yang bersumpah dengan sumpah kemudian ia melihat yang lain lebih baik darinya, maka hendaklah ia meninggalkannya dan melakukan yang lebih baik, karena meninggalkannya adalah kafaratnya." Abu Dawud berkata: Semua hadits yang sah dari Nabi صلى الله عليه وسلم mengatakan: "Hendaklah ia mengkafaratkan sumpahnya," kecuali versi yang tidak dapat dipercaya.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
