Bab Wudhu dari Menyentuh Kemaluan
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، أَنَّهُ سَمِعَ عُرْوَةَ، يَقُولُ دَخَلْتُ عَلَى مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ فَذَكَرْنَا مَا يَكُونُ مِنْهُ الْوُضُوءُ . فَقَالَ مَرْوَانُ وَمِنْ مَسِّ الذَّكَرِ . فَقَالَ عُرْوَةُ مَا عَلِمْتُ ذَلِكَ . فَقَالَ مَرْوَانُ أَخْبَرَتْنِي بُسْرَةُ بِنْتُ صَفْوَانَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ " .
Diriwayatkan dari Busrah binti Safwan: Abdullah bin Abu Bakr melaporkan bahwa ia mendengar Urwah berkata: Saya masuk menemui Marwan bin al-Hakam. Kami menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu. Marwan berkata: Apakah wudhu menjadi batal dengan menyentuh kemaluan? Urwah menjawab: Hal itu saya tidak tahu. Marwan berkata: Busrah binti Safwan melaporkan kepada saya bahwa ia mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda: Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
