menerima kesaksian palsu tersebut dan suami mengetahui kebatilan kesaksiannya, maka boleh

tentang madzi karena posisiku sebagai suami Fathimah. Maka saya perintahkan al-Miqdad,

Muth'im, tiba-tiba Abu Abdullah yaitu suami saudara perempuan Zaid bin Zabban,

dan mengingkari kelebihan dan kebaikan suami." Akhirnya mereka pun menyedekahkan perhiasan

Khalaf, wanita itu menceritakan bahwa suami dari saudara perempuannya pernah ikut

malam kemudian shalat, lalu membangunkan suaminya kemudian shalat. Jika suaminya enggan

Ia menuturkan, "Aku menggugat cerai suamiku, kemudian aku mendatangi Utsman dan

mengenai perkaranya, kemudian ia berkata; suamiku telah menceraikanku tiga kali, dan

sumpah dengan nama Allah bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta. Kemudian

anak wanitaku telah ditinggal mati suaminya dan ia mengeluhkan matanya, apakah

ia bertanya; "Bagaimana pendapatmu tentang suamimu?" Wanita itu menjawab; "Sebaik-baik laki-laki

saat dimerdekakan ia diberi pilihan. Suaminya adalah seorang budak, orang-orang banyak

kepadaku tentang perceraianmu." Ia berkata, "Suamiku menceraikan aku dengan talak tiga

mereka bertanya kepada istrinya: Dimana suamimu? istrinya menjawab: Dia sedang mengambil

bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar."

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengeluhkan suaminya bahwa ia tidak menghubunginya. Tidak

mendengar Fathimah binti Qais berkata; suamiku mengirim utusan kepadaku untuk menceraiku.

wanita yang telah ditinggal mati suaminya?" Maka beliau bersabda: "Tidak, hingga

binti Asid dari Ibunya, bahwa suaminya meninggal dan ia mengeluhkan matanya,

bapakku menemuinya dan bertanya tentang suaminya. Wanita itu mengatakan; Sebaik laki-laki