kamar, sementara beliau berada di rumah."

wasallam tidak memberikan nafkah dan rumah kepadanya.

disaat kematian menimpa manusia sehingga rumah ditegakkan di kuburan." Aku berkata,

lagi kuat dan gemuk di rumahnya?" Kami menjawab; "Ya, tentu." Beliau

dan jika telah sampai di rumahnya beliau shalat dua raka'at. "

Shallallahu'alaihi wasallam segera kembali ke rumahnya dan keluar lagi kepada kami

yang diperintahkan, lalu keluar dari rumahnya hingga datang ke masjid, kemudian

sementara Rasulullah sedang berada di rumahku, Zaid datang dan mengetuk pintu,

shalat seseorang yang dikerjakan di rumahnya dan di pasarnya, demikian itu

jalan-Nya, ia tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk berjuang di jalan-Nya

ia tidak menyisakan menyimpan di rumahnya setelah tiga hari." Pada tahun

seorang wanita menginfakkan sesuatu dari rumahnya kecuali dengan seizin suaminya." Kemudian

masjid kami dan duduk di rumahnya." Beliau pernah diberi nampan berisi

para isterinya untuk dirawat di rumahku. Lalu beliau pun diizinkan. Beliau

Tuan pada suatu tempat di rumahku yang akan aku jadikan tempat

dua rakaat setelag Maghrib di rumahnya, dan dua rakaat sesudah Isya.

shalatnya di pasarnya atau di rumahnya dengan lebih dua puluh derajat.

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dari Ibnu Syi

seorang dari kalian suka bila rumahnya didatangi lalu dirusak pintunya kemudian

kemudian 'Abdullah bin 'Atik memsuki rumahnya di malam hari lalu membunuhnya