"Kembalilah kepadanya dan katakan; adapun perkataanmu, 'Saya wanita pencemburu, saya akan

jiwaku ada di tangannya, sungguh perkataannya lebih dahsyat daripada jatuhnya anak

tidak bersalaman dengan wanita. Sesungguhnya perkataanku kepada seratus orang wanita seperti

maka kami pun meninggalkannya karena perkataannya itu."

tempat tinggal kalian." Ia melanjutkan perkataannya, "Jika malam sangat dingin dan

pensuci dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan

kami, lalu kami mengatakan suatu perkataan. Jika kami telah selesai dan

keduanya maka yang diambil adalah perkataan pemilik barang atau mereka berdua

maka aku tidak akan meninggalkan perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya

tidak memisahkannya dengan salam atau perkataan. "

maka yang di terima ialah perkataan penjual dan pembeli memiliki hak

di dalamnya bercampur dengan sesuatu perkataan manusia, akan tetapi yang ada

orang pertama hingga engkau mendengar perkataan orang kedua, niscaya engkau akan

apabila mereka berjumlah banyak, dengan perkataan; Bani Fulan banyak anaknya. Telah

akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam. Dan

kedua shalat tersebut tidak ada perkataan yang sia-sia, melainkan akan menjadi

pun. Tetapi itu hanyalah suatu perkataan kami."

sebab buruk sangka adalah sejelek-jelek perkataan. Jangan saling mencari tahu aib

ini yang lebih jujur dalam perkataanya dan lebih menepati janjinya dari

untuknya dan orang setelahnya, maka perkataannya telah memutuskan haknya, dan umra