demi menjaga kehormatan kemaluannya dan makanan untuk ia makan."

shallallahu 'alaihi wasallam shalat di malam hari kecuali dengan berdiri, hingga

menemui wukuf di Arafah baik malam maupun siang, maka ia telah

shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu malam. Maka keduanya menjawab, "Tiga belas

'alaihi wasallam ditanya tentang shalat malam, maka beliau pun menjawab: "Hendaklah

"Jika seorang laki-laki bangun di malam hari kemudian membangunkan isterinya hingga

telah membacakannya kepada jin pada malam kedatangan jin dan mereka lebih

"Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan; LAA ILAAHA

janganlah engkau memakainya kecuali diwaktu malam, jangan engkau menyisir rambut dengan

sebagaimana yang dikehendaki-Nya di waktu malam, lalu beliau pulang dan tidur

beliau bersabda, "Hendaklah kamu menghitung malam dan hari sesuai jadwal haidlmu

lain?" beliau menjawab: "Ya, pertengahan malam, maka shalatlah semampumu hingga datang

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di malam hari. " Ia berkata, "Maka

itu kemudian kamu meninggal pada malam itu juga, maka akan ditetapkan

wasallam jika tidak sempat shalat malam karena ketiduran atau terserang kantuk,

qadar itu ada pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu malam

seorang hamba adalah pada tengah malam terakhir, maka apabila kamu mampu

"Beliau shalat delapan rakaat pada malam hari, lalu witir dengan rakaat

belas rakaat secara kontinyu pada malam dan siang, maka dia akan

tiga atau dua puluh empat malam dan harinya, serta berpuasalah. Yang