aku dengannya." Beliau bersabda: "Berikanlah mahar berupa pakaian padanya." Laki-laki itu

kecantikannya. Ia ingin menikahinya dengan mahar yang sedikit, maka mereka dilarang

sedangkan diantara keduanya tidak ada mahar.

kamu miliki untuk dijadikan sebagai mahar?" ia menjawab, "Aku tidak punya

dinikahkan dengan anak perempuannya tanpa mahar, atau menikahi saudara perempuan seorang

ia nikahi dengan syarat membayar mahar serendah-rendahnya yang menyalahi adat normal.

'alaihi wasallam. Beliau menikahinya dengan mahar pembebasan dirinya." Hammad berkata, "Abdul

engkau bersedia mengembalikan kebun miliknya mahar kepadanya?" ia menjawab, "Ya." Maka

namun tidakdisertai berbuat adil dalam maharnya seperti adat yang berlaku dengan

"Apakah kamu memiliki sesuatu untuk maharnya." Dia menjawab; "Saya tidak punya

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Bazi' berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu

seorang wanita, ia belum menentukan mahar dan belum menggaulinya hingga meninggal.

niatan tidak adil di dalam maharnya agar ia memberikannya sesuatu yang

tanpa berbuat adil dalam memberikan maharnya, dia memberikannya sebagaimana yang diberikan

wanita seseorang kepadanya, kemudian memberinya mahar, kemudian laki-laki tersebut menikahinya. Dan

yang dapat mereka berikan sebagai mahar untu kami, maka pekerjakan kami

dan menjadikan pembebasan tersebut sebagai maharnya. Abu Isa At Tirmidzi berkata;

saudara wanitanya dengannya tanpa adanya mahar. sebagian ulama berpendapat; nikah syighar

kepada Abu Al 'Ash dengan mahar dan nikah yang baru. Yazid

padanya, lalu wanita itu berkata, "Mahar apa yang akan kalian berikan?"