yang dahsyat seperti dahsyatnya air laut." Hudzaifah berkata, "Wahai Amirul Mukminin,

kota Makkah yaitu menyusuri jalan laut.

berkata: "Kemudian kami sampai di laut, kami mendapatkan seekor ikan hiu

bekal kami hingga kami mendatangi laut dan ternyata ada seekor ikan

jejak ikan itu dari tepi laut. Kemudian muridnya berkata kepada Musa;

artinya daun yang gugur. Tiba-tiba laut melemparkan ikan yang disebut Al

kami merasa lapar sekali. Tiba-tiba laut melemparkan ikan paus yang tidak

lalu sebarkan abu ku di laut pada saat hari sangat panas.

bergemuruh laksana gemuruh ombak di lautan." Hudzaifah berkata, "Apa hubungannya dirimu

langit yang ketujuh itu adalah lautan, jarak antara atas dan bawahnya

diampuni dosa-dosanya walaupun seperti buih lautan." Abu Isa berkata; hadits ini

walaupun lebih banyak daripada buih lautan." Abu Isa berkata; hadits ini

ya. beliau bersabda: "Beramallah dibalik lautan sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak

banyak kebaikan. Lalu diturunkan "Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat

mengampuni dosa-dosanya walaupun seperti buih lautan, walaupun sebanyak daun pohon, walaupun

daratan dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah, jika Allah menakdirkan

akan diampuni walaupun sebanyak buih lautan."

Kemudian setelah langit ketujuh terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya

menambahkan; 'Lalu taburkanlah abuku di lautan atau sebagaimana yang ia ceritakan.'

pun menelusuri bekas-bekas ikannya di lautan, lalu pemuda yang ikut Musa