"Tidak dibolehkan persaksian dari seorang lelaki dan seorang perempuan yang pengkhianat,

apa pun hingga turunlah ayat: "Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan

perjalanan beliau, kemudian terdapat seorang laki-laki yang berada paling belakang memanggil

wasallam berpaling darinya. Lalu berdirilah laki-laki yang kedua seraya mengatakan seperti

Allah, apakah kalian hendak membunuh laki-laki ini Utsman? Demi Allah sekiranya

pun memilih pendapat, bahwa seorang laki-laki tidak boleh membaca jika imam

imam, sedangkan Syafi'i memilih seorang laki-laki sendirian jika dia bisa membaca

ada pada keduanya.' Tiba-tiba seorang lelaki datang dan berkata; 'Wahai Rasulullah,

berkata; Sufyan berkata; Jika seorang laki-laki menikahi seorang wanita agar dia

bahwa ia ditanya tentang seorang laki-laki yang bersumpah dengan kalimat thalaq,

mencapai masa dewasa menyamai seorang laki-laki dari jalur ayahnya. Ini menjadi

hadits ini diamalkan, yakni, seorang laki-laki tidak boleh mewasiatkan lebih dari

meriwayatkan hadits ini darinya adalah laki-laki lain yang tidak termasuk kalangan

Sedangkan 'Anbasah meriwayatkan dari seorang laki-laki, dari 'Anbasah selain hadits ini,

ia pernah mendengarnya dari seorang laki-laki yang meriwayatkan dari ayahnya."

diamalkan ahli ilmu, bahwa seorang laki-laki jika berdiri pada rakaat kedua