istabraq itu?" aku menjawab; "yaitu kain sutera yang agak tebal dan

sementara di dalam rumah terdapat kain pembatas satir yang bergambar, maka

Asadi berdiri seraya mengangkat sejenis kain wol dan berujar; 'ya Rasulullah,

yang ketika itu beliau beralaskan kain panjangnya di naungan ka'bah. Maka

seolah-olah di tanganku ada sehelai kain sutera, tidaklah aku berkeinginan menuju

yang saat itu mengenakan dua kain kapas yang sudah rombeng koyak,

bersabda: 'Siapa yang mau membentangkan kainnya hingga aku menuntaskan ucapanku kemudian

karena panasnya, maka ia menghamparkan kain lalu sujud di atasnya."

melakukan mut'ah dengan dua helai kain burdah berwarna merah.

rumahnya. Setelah itu dia mengeluarkan kain kasar buatan Yaman dan baju

memakai selendangku, di mana sebagian kain itu mengenai beliau.

pada raka'at tersebut, beliau membalik kain selendangnya sambil berdo'a dan memohon

keberatan ketika hendak meletakkan bagian kain yang ada di bawah ke

kaum laki-laki dengan syarat mengenakan kain sarung."

"Seorang laki-laki yang mengenakan dua kain berwarna merah lewat di depan

lutut menempel dada dengan satu kain."

berlalu dengan diam-diam seraya membawa kain yang terkena darah haidku. Beliau

juga pernah memerintahkan aku mengenakan kain, lalu beliau mencumbuiku sementara aku

darah tersebut ia bersihkan, kemudian kain tersebut ia cuci dan bersihkan,

shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengikatkan kain pada leher-leher mereka seperti bayi.