ahli warisnya, dan barangsiapa meninggalkan hutang, atau kerabat yang butuh pengayoman

dan kebakhilan, sifat pengecut, himpitan hutang dan penindasan para penguasa."

wasallam paling sering berlindung dari hutang yang tak terbayar dan sesuatu

berlindung kepada Allah dari lilitan hutang, penindasan musuh dan kebahagiaan musuh."

kepada Allah dari kekufuran dan hutang." Seorang laki-laki lalu bertanya; "Wahai

meninggal sementara ia mempunyai tanggungan hutang satu dinar atau satu dirham,

"Orang kaya yang menunda-nunda membayar hutang adalah zhalim, dan jika hutang

mencuri ghanimah sebelum dibagi dan hutang."

seorang mukmin itu bergantung dengan hutangnya hingga terbayar."

Khabbab berkata: Al 'Ash memiliki hutang padaku, aku mendatanginya untuk memperkarakannya,

yang meninggal dalam keadaan menanggung hutang. Kemudian beliau dihadapkan kepada seorang

pada buah-buahan yang dibelinya, lantas hutangnya bertambah banyak, maka Rasulullah Shallallaahu

wasallam lebih dahulu mengedepankan pembayaran hutang sebelum wasiat. Sesungguhnya saudara-saudara kandung

'alaihi wasallam lebih mendahulukan pembayaran hutang, sebelum pelaksanaan wasiat. Sementara kalian

'alaihi wasallam bersabda: "Penundaan pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang yang

yang paling baik dalam membayar hutang."

'anhu berkata; "Aku masih punya hutang puasa Ramadlan. Tetapi aku belum

telah meninggal, padahal ia memiliki hutang puasa selama satu bulan. Apakah

buah yang telah dibelinya, sehingga hutangnya menjadi banyak, maka Rasulullah shallallahu

dari mereka meminta keringanan atas hutangnya dan minta ditangguhkan. Namun dia