antaranya melempar yang lainnya hingga janinnya gugur, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi

ah Shallallahu'alaihiwasallam pernah memutuskan diyat janin wanita dari bani Lahyan

'alaihi wasallam, dan beliau putuskan diyat janin sebesar ghurrah, setara budak

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan diyat atas setiap perut dan tidak

'alaihi wasallam menetapkan denda untuk janin yang dikandungnya berupa seorang budak,

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan diyat wanita yang dibunuh ditanggung oleh

ditetapkan atas 'ashabah agar membayar diyat, pamannya berkata; "Sesungguhnya dia telah

'ashabah wanita yang membunuh membayar diyat, dan memutuskan bagi janin yang

Telah mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Syu'bah dari Manshur

Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Utsman dan Muhammad bin Mushaffa, mereka berkata; telah menceritakan kepada ka

Telah mengabarkan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada

yang membunuh, sedang denda untuk janin yang ada dalam perutnya adalah

'alaihi wasallam memutuskan untuk membayar diyat janin dengan seorang budak baik

bagi wanita pembunuh untuk membayar diyat janin dengan seorang hamba sahaya

bahwa wali pembunuh harus memberikan diyat. Lalu paman wanita yang keguguran

dengan orang-orang tentang hukum penguguran janin dalam perut wanita. Maka Al

'alaihi wasallam memberi keputusan bahwa diyat bagi janin tersebut adalah budak

berkata, "Bagaimana kami harus menebus diyat bagi jiwa yang belum lahir

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad be

wasallam, lalu beliau memutuskan bahwa diyat bagi bayinya adalah lima ratus