"Sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum Ahlul Kitab, jika kamu sudah mendatangi

Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Bapaknya d

bahwa kalian tinggal di negeri Ahlul kitab, maka janganlah kalian makan

WA 'ADZAABIN NAAR WA ANTA AHLUL WAFA` WAL HAQ FAGHFIRLAHU WARHAMHU

pahala dua kali; seseorang dari Ahlul Kitab yang beriman kepada Nabinya

itu?" beliau menjawab: "Mereka adalah ahlul Qur`an, mereka adalah para ahli

adalah hadits hasan shahih. sebagian ahlul ilmi memberikan penjelasan tentang hadits

bin Al Madini serta para ahlul hadits yang lain, bahkan dia

dan berkata, 'Demi Allah, celakalah Ahlul 'Aqdi' -ia ucapkan tiga kali-

ini tidak sekuat hadits sebelumnya. Ahlul ilmi berselisih pendapat dalam hal

hasan shahih dan diamalkan oleh ahlul ilmi, mereka berkata, tidak ada

'Iyadl seorang yang lemah menurut ahlul hadits, sedangkan hadits Muhammad bin

merupakan hadits hasan shahih. Sebagian ahlul hadits meriwayatkannya dari Ubaidullah namun

dia seorang yang tsiqah menurut ahlul hadits, dia juga telah bertemu

Syakir adalah syeikh Bashrah, banyak ahlul ilmu meriwayatkan hadits darinya.

hadits Risydin bin Sa'ad. Sebagaian ahlul ilmi berkata tentang penafsiran hadits

kiri-kanan kepala mereka, sementara itu Ahlul Kitab menyisir rambut mereka ke

rambut kepala mereka ke belakang. Ahlul Kitab lebih suka menjuntaikan rambut

dan kaum mukminin. Yang pertama, Ahlul Harb. Yaitu orang-orang musyrik yang

bin Zubair di kalangan pemuka ahlul 'ilmi, bahwasanya 'Aisyah isteri Nabi