maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang

pahamkan orang itu dalam urusan agama. Allah adalah Yang Maha Pemberi

inggalkan masa-masa kejahiliyahan dan "kerusakan agama", maka aku ingin menjinakkan dan

dan siapa saja yang memasuki agama mereka pindah agama itulah yang

manusia, telitilah logika kalian terhadap agama kalian, sebab ketika hari-hari Abu

sangat khawatir dia terfitnah dalam agamanya". Kemudian Beliau menyebutkan kerabat Beliau

yang orang itu masih memeluk agama kafir Quraisy. Maka keduanya mempercayakan

Telah bercerita kepada kami Shadaqah bin Al Fadlal telah bercerita kepada kami Al Walid dari Al Awza'iy berkata t

yang tegak di atas urusan agama Allah, tidak dapat membahayakan mereka

yang datang kepadamu, sekalipun dia beragama dengan agamamu, melainkan kamu harus

dahulu seorang mukmin lari menyelamatkan agamanya menuju Allah dan Rasul-Nya Shallallahu'alaihiwasallam,

Allah menjadikannya pandai terhadap urusan agamanya, hanyasanya aku membagi sedang Allah

dibanding puasanya, mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari

dalam keadaan di luar fithrah agama, padahal Allah telah menciptakan Muhammad

Thalib, apakah kamu akan meninggalkan agama 'Abdul Muthalib?". Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terus

berbuat kemungkaran bid'ah yang dilarang agama didalamnya maka orang itu akan

berbuat kemungkaran bid'ah yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat

bin Wa'il dan masih memeluk agama kafir Quraisy. Maka keduanya mempercayakan

berbuat kemungkaran bid'ah yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat

berbuat kemungkaran bid'ah yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat