Bab Nahi atas Nyaḥah (Ratapan) terhadap Mayit
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ، عَنْ عَبْدَةَ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " إِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ " . فَذُكِرَ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ فَقَالَتْ وَهِلَ إِنَّمَا مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى قَبْرٍ فَقَالَ " إِنَّ صَاحِبَ الْقَبْرِ لَيُعَذَّبُ وَإِنَّ أَهْلَهُ يَبْكُونَ عَلَيْهِ " . ثُمَّ قَرَأَتْ { وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى } .
Dari Ibn 'Umar, ia berkata: Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Sesungguhnya mayit akan disiksa karena tangisan keluarganya atasnya.' Kemudian hal itu disebutkan kepada 'Aisyah dan ia berkata: 'Dia salah; sesungguhnya Nabi (ﷺ) lewat di sebuah kubur dan berkata: 'Sesungguhnya penghuni kubur ini disiksa dan keluarganya menangisi dia.' Kemudian ia membaca: Dan tidaklah seorang yang memikul beban akan memikul beban orang lain.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
