Bab Perintah Allah untuk Tidak Mengangkat Suara dalam Shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ، قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ إِيَاسٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ وَكَانَ الْمُشْرِكُونَ إِذَا سَمِعُوا صَوْتَهُ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَكَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَخْفِضُ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ مَا كَانَ يَسْمَعُهُ أَصْحَابُهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً } " .
Diriwayatkan bahwa Ibn Abbas berkata: "Nabi (ﷺ) biasa mengangkat suaranya ketika membaca Al-Qur'an, dan ketika para penyembah berhala mendengar suaranya, mereka akan mencela Al-Qur'an dan orang yang membawanya. Maka Nabi (ﷺ) mulai merendahkan suaranya sehingga para sahabatnya tidak mendengarnya. Kemudian Allah (SWT), Yang Maha Perkasa dan Mulia, menurunkan: 'Dan tawarkanlah shalatmu (doamu) tidak dengan suara keras dan tidak dengan suara pelan, tetapi ikutilah jalan di antara keduanya.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
