Bab Larangan Buang Air di Tempat Umum
حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ، أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْحِمْيَرِيَّ، حَدَّثَهُ قَالَ كَانَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ يَتَحَدَّثُ بِمَا لَمْ يَسْمَعْ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ وَيَسْكُتُ عَمَّا سَمِعُوا فَبَلَغَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو مَا يَتَحَدَّثُ بِهِ فَقَالَ وَاللَّهِ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَقُولُ هَذَا وَأَوْشَكَ مُعَاذٌ أَنْ يَفْتِنَكُمْ فِي الْخَلاَءِ . فَبَلَغَ ذَلِكَ مُعَاذًا فَلَقِيَهُ فَقَالَ مُعَاذٌ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو إِنَّ التَّكْذِيبَ بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ نِفَاقٌ وَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ قَالَهُ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَقُولُ " اتَّقُوا الْمَلاَعِنَ الثَّلاَثَ الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ وَالظِّلِّ وَقَارِعَةِ الطَّرِيقِ " .
Diriwayatkan bahwa Abu Sa'id Al-Himyari berkata: Mu'adh bin Jabal biasa menceritakan sesuatu yang tidak didengar oleh para Sahabat Rasulullah (ﷺ), dan ia diam tentang apa yang mereka dengar. Berita tentang hal ini sampai kepada Abdullah bin Amr, dan ia berkata: "Demi Allah, saya tidak pernah mendengar Rasulullah (ﷺ) mengatakan ini, dan Mu'adh akan menyulitkan kalian dalam hal buang air." Berita itu sampai kepada Mu'adh, lalu ia menemuinya (Abdullah). Mu'adh berkata: "Wahai Abdullah! Menolak sebuah Hadits dari Rasulullah (ﷺ) adalah kemunafikan, dan dosanya ada pada orang yang mengatakannya (jika itu tidak benar). Saya memang mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: 'Hati-hatilah terhadap tiga hal yang mendatangkan kutukan: Buang air di tempat air, di tempat teduh, dan di tengah jalan.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
