Bab Siapa yang Berkemih dan Tidak Menyentuh Air
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَحْيَى التَّوْأَمِ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ أُمِّهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتِ انْطَلَقَ النَّبِيُّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَبُولُ فَاتَّبَعَهُ عُمَرُ بِمَاءٍ فَقَالَ " مَا هَذَا يَا عُمَرُ " . قَالَ مَاءٌ . قَالَ " مَا أُمِرْتُ كُلَّمَا بُلْتُ أَنْ أَتَوَضَّأَ وَلَوْ فَعَلْتُ لَكَانَتْ سُنَّةً " .
Diriwayatkan bahwa Aisyah berkata: "Nabi (ﷺ) keluar untuk berkemih, dan Umar mengikutinya dengan air. Dia berkata: 'Apa ini, wahai Umar?' Dia menjawab: 'Air.' Dia berkata: 'Aku tidak diperintahkan untuk berwudhu setiap kali aku berkemih. Jika aku melakukannya, itu akan menjadi sunnah.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
