Bab Apa yang Diharamkan dari Puji-Pujian Sultan, dan Ketika Keluar Berkata Selain Itu
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ أُنَاسٌ لاِبْنِ عُمَرَ إِنَّا نَدْخُلُ عَلَى سُلْطَانِنَا فَنَقُولُ لَهُمْ خِلاَفَ مَا نَتَكَلَّمُ إِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِهِمْ قَالَ كُنَّا نَعُدُّهَا نِفَاقًا.
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim, telah menceritakan kepada kami Asim bin Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya, bahwa sekelompok orang berkata kepada Ibn Umar, "Ketika kami masuk menemui penguasa kami, kami memuji mereka dengan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang kami katakan ketika kami keluar dari sisi mereka." Ibn Umar berkata, "Kami menganggap ini sebagai kemunafikan."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
