Bab Siapa yang Mengintip ke Dalam Rumah Seseorang dan Matanya Dijahit, Maka Tidak Ada Diya untuknya
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَنَسٍ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّ رَجُلاً، اطَّلَعَ فِي بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَامَ إِلَيْهِ بِمِشْقَصٍ أَوْ بِمَشَاقِصَ وَجَعَلَ يَخْتِلُهُ لِيَطْعُنَهُ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man, telah menceritakan kepada kami Hamad bin Zaid, dari Ubaidullah bin Abu Bakr bin Anas, dari Anas -semoga Allah meridhoi beliau- bahwa seorang lelaki, mengintip ke dalam salah satu kamar Nabi, maka Nabi berdiri dan mengambil sebuah ujung panah yang tajam (atau tongkat kayu) untuk menusuknya secara diam-diam.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
