Bab: Dan Wanita yang Hamil, Masa Idah Mereka Adalah Sampai Mereka Melahirkan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ، حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، أَنَّ سُبَيْعَةَ الأَسْلَمِيَّةَ، نُفِسَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا، بِلَيَالٍ فَجَاءَتِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَتْهُ أَنْ تَنْكِحَ، فَأَذِنَ لَهَا، فَنَكَحَتْ.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaz'ah, telah menceritakan kepada kami Malik, dari Hisham bin Urwah, dari ayahnya, dari Al-Miswer bin Makhramah, bahwa Subai'a Al-Aslamiya melahirkan anak beberapa hari setelah kematian suaminya. Ia datang kepada Nabi ﷺ dan meminta izin untuk menikah lagi, dan Nabi ﷺ memberikan izin kepadanya, lalu ia menikah.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
