Bab Menolong yang Teraniaya
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ الأَشْعَثِ بْنِ سُلَيْمٍ، قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ سُوَيْدٍ، سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِسَبْعٍ، وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ. فَذَكَرَ عِيَادَةَ الْمَرِيضِ، وَاتِّبَاعَ الْجَنَائِزِ، وَتَشْمِيتَ الْعَاطِسِ، وَرَدَّ السَّلاَمِ، وَنَصْرَ الْمَظْلُومِ، وَإِجَابَةَ الدَّاعِي، وَإِبْرَارَ الْمُقْسِمِ.
Dari Muawiya bin Suwaid, saya mendengar Al-Bara' bin 'Azib berkata, "Nabi (ﷺ) memerintahkan kami untuk melakukan tujuh hal dan melarang kami dari tujuh hal lainnya." Kemudian Al-Bara' menyebutkan: (1) Mengunjungi orang sakit, (2) mengikuti prosesi pemakaman, (3) mengucapkan kepada orang yang bersin, "Semoga Allah merahmatimu" (jika dia mengucapkan, "Segala puji bagi Allah!"), (4) membalas salam, (5) membantu yang teraniaya, (6) menerima undangan, (7) membantu orang lain untuk memenuhi sumpah mereka.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
