Bab Rumput dan Tanaman di Dalam Kubur
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَوْشَبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " حَرَّمَ اللَّهُ مَكَّةَ، فَلَمْ تَحِلَّ لأَحَدٍ قَبْلِي وَلاَ لأَحَدٍ بَعْدِي، أُحِلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ، لاَ يُخْتَلَى خَلاَهَا، وَلاَ يُعْضَدُ شَجَرُهَا، وَلاَ يُنَفَّرُ صَيْدُهَا، وَلاَ تُلْتَقَطُ لُقَطَتُهَا إِلاَّ لِمُعَرِّفٍ ". فَقَالَ الْعَبَّاسُ ـ رضى الله عنه ـ إِلاَّ الإِذْخِرَ لِصَاغَتِنَا وَقُبُورِنَا. فَقَالَ " إِلاَّ الإِذْخِرَ ". وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم " لِقُبُورِنَا وَبُيُوتِنَا ". وَقَالَ أَبَانُ بْنُ صَالِحٍ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مِثْلَهُ. وَقَالَ مُجَاهِدٌ عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ لِقَيْنِهِمْ وَبُيُوتِهِمْ.
Dari Ibn Abbas: Nabi ﷺ bersabda, "Allah telah menjadikan Mekah sebagai tempat suci (tempat yang dihormati) dan itu adalah tempat suci sebelumku dan akan tetap suci setelahku. Itu dihalalkan bagiku (untuk berperang di dalamnya) selama beberapa jam di siang hari. Tidak ada yang diperbolehkan untuk mencabut semak durinya atau menebang pohonnya atau mengejar hewannya atau mengambil barang yang jatuh kecuali oleh orang yang mengumumkannya secara terbuka." Maka Al-Abbas berkata (kepada Nabi), "Kecuali Al-Idhkhir untuk para pengrajin emas kami dan untuk kuburan kami." Maka Nabi ﷺ menambahkan, "Kecuali Al-Idhkhir." Dan Abu Huraira meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Kecuali Al-Idhkhir untuk kuburan dan rumah kami." Dan Ibn Abbas berkata, "Untuk para pengrajin emas mereka dan rumah mereka."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
