Bab Tentang Pentingnya Menjaga Shalat Berjamaah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ أَبِي جَنَابٍ، عَنْ مَغْرَاءٍ الْعَبْدِيِّ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " مَنْ سَمِعَ الْمُنَادِيَ فَلَمْ يَمْنَعْهُ مِنَ اتِّبَاعِهِ عُذْرٌ " . قَالُوا وَمَا الْعُذْرُ قَالَ خَوْفٌ أَوْ مَرَضٌ " لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ الصَّلاَةُ الَّتِي صَلَّى " . قَالَ أَبُو دَاوُدَ رَوَى عَنْ مَغْرَاءٍ أَبُو إِسْحَاقَ .
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Abu Janab, dari Maghrah Al-Abdi, dari Adi bin Thabit, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa mendengar muadzin dan tidak ada udzur yang menghalanginya untuk mengikuti (shalat berjamaah)," mereka bertanya: "Apa udzur itu?" Ia menjawab: "Takut atau sakit." Maka shalat yang ia lakukan tidak diterima dari dirinya.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
