Bab Imam Memerintahkan untuk Memaafkan dalam Kasus Pembunuhan
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قُتِلَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَرُفِعَ ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَدَفَعَهُ إِلَى وَلِيِّ الْمَقْتُولِ فَقَالَ الْقَاتِلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا أَرَدْتُ قَتْلَهُ . قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِلْوَلِيِّ " أَمَا إِنَّهُ إِنْ كَانَ صَادِقًا ثُمَّ قَتَلْتَهُ دَخَلْتَ النَّارَ " . قَالَ فَخَلَّى سَبِيلَهُ . قَالَ وَكَانَ مَكْتُوفًا بِنِسْعَةٍ فَخَرَجَ يَجُرُّ نِسْعَتَهُ فَسُمِّيَ ذَا النِّسْعَةِ .
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah, telah mengabarkan kepada kami Abu Muawiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'mash, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata: Seorang lelaki dibunuh pada masa Nabi صلى الله عليه وسلم. Perkara itu dibawa kepada Nabi صلى الله عليه وسلم. Beliau menyerahkannya kepada wali yang dibunuh. Pembunuh berkata: Wahai Rasulullah, demi Allah, saya tidak berniat membunuhnya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata kepada wali: Sesungguhnya jika ia benar dan kamu membunuhnya, kamu akan masuk neraka. Maka ia pun dimaafkan. Tangan-tangannya terikat dengan tali, ia keluar menarik talinya. Maka ia disebut Dhu an-Nis'ah (pemilik tali).
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
