Bab Tentang Menerima Hadiah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا سَلَمَةُ، - يَعْنِي ابْنَ الْفَضْلِ - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " وَايْمُ اللَّهِ لاَ أَقْبَلُ بَعْدَ يَوْمِي هَذَا مِنْ أَحَدٍ هَدِيَّةً إِلاَّ أَنْ يَكُونَ مُهَاجِرًا قُرَشِيًّا أَوْ أَنْصَارِيًّا أَوْ دَوْسِيًّا أَوْ ثَقَفِيًّا " .
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amr ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Salamah, - yaitu Ibn al-Fadl - telah menceritakan kepada saya Muhammad bin Ishaq, dari Said bin Abu Said al-Maqburi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Demi Allah, aku tidak akan menerima hadiah dari siapapun setelah hari ini kecuali jika dia seorang Muhajir Quraisy, atau seorang Ansari, atau seorang Dawsi, atau seorang Thaqafi."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
