Bab Larangan Menjual untuk Pedagang Badui
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ سَالِمٍ الْمَكِّيِّ، أَنَّ أَعْرَابِيًّا، حَدَّثَهُ أَنَّهُ، قَدِمَ بِحَلُوبَةٍ لَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَنَزَلَ عَلَى طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَهَى أَنْ يَبِيعَ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَلَكِنِ اذْهَبْ إِلَى السُّوقِ فَانْظُرْ مَنْ يُبَايِعُكَ فَشَاوِرْنِي حَتَّى آمُرَكَ أَوْ أَنْهَاكَ .
Diriwayatkan dari Salim al-Makki bahwa seorang badui memberitahunya bahwa ia membawa seekor unta perah pada masa Rasulullah SAW. Ia turun di rumah Talhah bin Ubaydullah (dan ingin menjual hewan perahnya kepadanya). Ia berkata: "Rasulullah SAW melarang seorang penduduk kota menjual untuk seorang dari pedalaman. Tetapi pergilah ke pasar dan lihat siapa yang membeli darimu. Konsultasikan padaku setelah itu, dan aku akan memerintahkanmu (untuk menjual) atau melarangmu."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
