Bab Orang yang I'tikaf Mengunjungi Orang Sakit
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُدَيْلٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ عُمَرَ، - رضى الله عنه - جَعَلَ عَلَيْهِ أَنْ يَعْتَكِفَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ لَيْلَةً أَوْ يَوْمًا عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَسَأَلَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ " اعْتَكِفْ وَصُمْ " .
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Abu Dawud, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Budail, dari Amru bin Dinar, dari Ibn Umar, bahwa Umar - semoga Allah meridhoinya - telah bernazar untuk ber-i'tikaf di masa jahiliyah selama satu malam atau satu hari di dekat Ka'bah. Ia bertanya kepada Nabi ﷺ, dan beliau bersabda: "I'tikaflah dan berpuasalah."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
