Bab Tertinggal dari Jamaah pada Malam Dingin
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ، نَزَلَ بِضَجْنَانَ فِي لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ فَأَمَرَ الْمُنَادِيَ فَنَادَى أَنِ الصَّلاَةُ فِي الرِّحَالِ . قَالَ أَيُّوبُ وَحَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ أَوْ مَطِيرَةٌ أَمَرَ الْمُنَادِيَ فَنَادَى الصَّلاَةُ فِي الرِّحَالِ .
Nafi berkata: Ibn ‘Umar tinggal di Dajnan (sebuah tempat antara Mekah dan Madinah) pada malam yang dingin. Dia memerintahkan seorang pengumum (untuk mengumumkan). Dia mengumumkan bahwa orang-orang harus shalat di tempat tinggal mereka. Ayyub berkata: Nafi meriwayatkan dari Ibn ‘Umar bahwa setiap kali ada malam yang dingin atau hujan, Rasulullah (ﷺ) memerintahkan pengumum (untuk mengumumkan). Dia mengumumkan untuk shalat di tempat tinggal.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
