WAJAHLIII WA ISROOFII FII AMRII, WAMAA ANTA A'LAMU BIHI MINNII, ALLOOHUMMAGHFIRLII

MIN SYARRI HAADZIHILLAILATI WA SYARRI MAA BA'DAHAA, ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA

KULLISYAIN QODIIRUN, ROBBII AS'ALUKA KHOIRO MAA FII HADZIHILLAILATA WAKHOIRO MAA BA'DAHAA

sesungguhnya mereka adalah hambaMu.' Al Maa`idah: 117-118 lalu dijawab: Mereka senantiasa

SYAI`IN QADIIR RABBI AS`ALUKA KHAIRA MAA FI HAADZILLAILATI WA KHAIRA MAA

berkumur." Abu Isa berkata; "Intiqash al-maa` artinya beristinja` dengan air." Dalam

orang-orang menginginkanku untuk membacanya; "WA MAA KHALAQA, " akan tetapi aku

yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu

KHOLAQO sampai ayat 'ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA'LAM, '" kemudian beliau

'ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI LAKAL HAMD, ANTA

RABBANA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAAWAATI WAL ARDLI, WALAKAL HAMDU ANTA

'AALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WAL ARDHI, WAMIL"U MAA SYI"TA

Alif ataukah Yaa`, yaitu: "MIN MAA`IN GHAIRI `AASIN" ataukah, "MIN MAA`IN

menginginkan agar aku membaca; 'WA MAA KHALAQA', namun saya tidak menuruti

Hanya saja, ia mengatakan; "FAKLAFUU MAA LAKUM BIHI THAAQAH Lakukanlah amalan

-dan perawi tidak menyebutkan; Ahraqal Maa` menuangkan air - dan setelah

itu akan memberatkanmu. QS. Al Maa'idah: 101

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu." Al Maa`idah: 3

itu jadi agama bagimu." Al Maa`idah: 3 kami mengetahui hari diturunkannya

itu jadi agama bagimu." Al Maa`idah: 3 Umar berkata: Sesungguhnya aku