wasallam menaklukkan Khaibar, kami menangkap keledai di luar kota lalu kami

datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, daging keledai telah di makan!"

mut'ah dan melarang memakan daging keledai jinak."

melarangnya dan melarang memakan daging keledai jinak."

berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal.

Buraq, ia lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bighal.

kawin kontrak dan memakan daging keledai jinak pada waktu perang Khaibar."

bin Abu Aufa mengenai daging keledai jinak, dia menjawab, "Ketika kami

lapar, kemudian kami menangkap seekor keledai jinak dan menyembelihnya. Tatkala periuk

memerintahkan kami untuk membuang daging keledai jinak yang kami masak, baik

ketika beliau tengah shalat diatas keledai dan menghadap ke Khaibar."

'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak."

menganalogikan kami dengan anjing dan keledai. Seingatku aku pernah tidur terlentang

aku melihat beliau shalat diatas keledai, sedangkan wajahnya menghadap ke arah

berkata, "Kami pernah menangkap seekor keledai dan hendak memasaknya, tiba-tiba seorang

Khaibar, kami pernah menangkap seekor keledai, tiba-tiba seorang penyeru yang ternyata

nikah mut'ah, melarang memakan daging keledai jinak. Dan telah menceritakan kepada

"Yang memutuskan shalat ialah wanita, keledai, dan anjing. Untuk menjaga shalatmu

ta, "Saya berada di boncengan Rasulullah di atas keledai yang dinamakan

hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah