apa pun, kemudian turunlah ayat: "Isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu

akan juling. Lalu turunlah ayat: "Isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu

anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu." QS

Fathimah binti Muhammad serta Asiyah isteri Fir'aun." Abu Isa berkata; "Hadits

lalu kau melepasnya "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah, sedang

dari Bapaknya bahwa dia menceraikan isterinya saat haid. Umar bertanya Nabi

orang-orang terutama kaum laki-laki menceraikan isterinya sesuka hati dalam menceraikannya namun

salah seorang banu Bayadhah menganggap isterinya seperti punggung ibunya hingga datang

salah seorang dari kami melihat isterinya berbuat keji, apa yang harus

anak-anaknya. Kemudian ia berkata kepada isterinya; tidurkan anak-anak tersebut, dan matikan

yang menggugah hasratnya maka datangilah isterinya, karena apa yang dia punyai

tentang seorang laki-laki yang menceraikan isterinya dalam keadaan haid. Dia menjawab;

tentang seorang laki-laki yang mendatangi isterinya di saat haid, beliau bersabda:

hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu" -orang-orang pun sangat gembira

suami kepada istrinya dan kebutuhan isteri kepada suaminya hingga Allah Tabaraka

berfirman: 'Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: 'Jika kamu sekalian mengingini kehidupan

Bulan Ramadhan masuk, aku menzhihar isteriku hingga Bulan Ramadhan selesai agar

Aisyah melanjutkan; "Lalu para sahabatku isteri isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bagi suami bisa mengeluarkannya walau isteri sebelumnya mensyaratkan untuk tidak mengeluarkannya."

berkata; "Jika seorang budak menjadi isteri orang merdeka, lalu budak itu