Dari Aisyah, ia berkata: "Aku dan Nabi ﷺ biasa mandi dari

salah satu dari kami ketika sedang haid, beliau memerintahkan kami untuk

menggauli salah satu istrinya yang sedang haid, beliau meminta agar istrinya

Kemudian beliau melewati para wanita dan berkata, "Wahai wanita! Bersedekahlah, karena

bersama Nabi ﷺ untuk Haji dan ketika kami sampai di Sarif,

itu adalah dari pembuluh darah dan bukan haid. Jadi ketika haid

menggosoknya, kemudian membasuhnya dengan air, dan kemudian shalat dengan pakaian itu."

bersih, ia mengambil noda darah dan menggosoknya dari pakaiannya, kemudian menuangkan

Nabi ﷺ melakukan i'tikaf bersamanya dan dia mengalami pendarahan di antara

istri Rasulullah ﷺ ber-i'tikaf bersamanya dan dia melihat darah dan keluarnya

Diriwayatkan dari Aisyah: Salah satu dari ibu-ibu orang beriman (yaitu istri Nabi (ﷺ)) melakukan i'tikaf sementara dia

memiliki lebih dari satu pakaian dan kami biasa haid sambil memakainya.

diperbolehkan berduka selama empat bulan dan sepuluh hari. Selama waktu itu

memberitahunya apa yang harus dilakukan dan berkata, "Bersihkan dirimu dengan sepotong

kain yang diberi minyak wangi dan bersihkan bagian pribadi dengan itu

yang berniat Tamattu' melaksanakan Haji dan 'Umrah dan tidak membawa Hadi

untuk Umrah. Aku mengalami haid dan terus haid hingga hari Arafah

atau perempuan, celaka atau bahagia, dan berapa rezekinya? Dan berapa umurnya?'

kami ada yang berniat Umrah dan ada yang berniat Haji. Ketika

itu berasal dari pembuluh darah dan bukan haid. Maka tinggalkanlah shalat