Bab Apa yang Diperbolehkan untuk Diminum dari Jus dan Apa yang Tidak Diperbolehkan
أَخْبَرَنَا سُوَيْدٌ، قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، قِرَاءَةً أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ، قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، يَقُولُ وَاللَّهِ مَا تُحِلُّ النَّارُ شَيْئًا وَلاَ تُحَرِّمُهُ . قَالَ ثُمَّ فَسَّرَ لِي قَوْلَهُ لاَ تُحِلُّ شَيْئًا لِقَوْلِهِمْ فِي الطِّلاَءِ وَلاَ تُحَرِّمُهُ .
'Ata' berkata: "Saya mendengar Ibn 'Abbas berkata: 'Demi Allah, api tidak membuat sesuatu pun menjadi halal atau haram.'" Dia berkata: "Kemudian dia menjelaskan apa yang dimaksud dengan 'tidak membuat halal' sebagai merujuk kepada apa yang mereka katakan tentang At-Tila' (jus anggur yang mengental), dan dia menjelaskan apa yang dia maksud dengan 'tidak membuat haram' sebagai merujuk kepada melakukan Wudu' setelah makan sesuatu yang telah disentuh oleh api."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
