Bab Larangan Terhadap Pembuatan Nabidh dalam Gourd dan Tempat Lain
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَسُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ، - وَاللَّفْظُ لأَبِي بَكْرٍ - قَالاَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ مَنْصُورِ بْنِ حَيَّانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، قَالَ أَشْهَدُ عَلَى ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُمَا شَهِدَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ .
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Shaibah dan Surayj bin Yunus - dan lafazh ini dari Abu Bakr - keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Muawiyah, dari Mansur bin Hayyan, dari Sa'id bin Jubair, ia berkata: "Saya bersaksi bahwa Ibnu Umar dan Ibnu Abbas bersaksi bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang (pembuatan) Nabidh dalam labu, dalam wadah yang diolesi dengan ter, dan dalam tunggul yang berongga."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
