Bab Apa yang Dikatakan Tentang Kesederhanaan dalam Wudhu dan Larangan Melampaui Batas
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا خَالِي، يَعْلَى عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَبِي عَائِشَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَسَأَلَهُ عَنِ الْوُضُوءِ فَأَرَاهُ ثَلاَثًا ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ " هَذَا الْوُضُوءُ فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَسَاءَ وَتَعَدَّى أَوْ ظَلَمَ " .
Diriwayatkan dari 'Amr bin Shu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa: Seorang Badui datang kepada Nabi (ﷺ) dan bertanya tentang wudhu. Dia menunjukkan kepadanya cara melakukannya dengan mencuci setiap bagian tubuh tiga kali. Kemudian dia berkata: 'Inilah wudhu, dan barangsiapa yang melakukan lebih dari ini, maka dia telah berbuat jahat, melampaui batas dan menzalimi dirinya sendiri.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
