Bab Hak Tamu
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ الْمِقْدَامِ أَبِي كَرِيمَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " لَيْلَةُ الضَّيْفِ وَاجِبَةٌ فَإِنْ أَصْبَحَ بِفِنَائِهِ فَهُوَ دَيْنٌ عَلَيْهِ فَإِنْ شَاءَ اقْتَضَى وَإِنْ شَاءَ تَرَكَ " .
Diriwayatkan bahwa Miqdam Abu Karimah berkata: 'Rasulullah ﷺ bersabda: 'Menjamu tamu selama satu malam adalah wajib. Jika kalian mendapati tamu di pintu kalian di pagi hari, maka (keramahan ini) adalah (seperti) utang yang kalian (sebagai tuan rumah) berutang kepadanya. Jika ia (tamu) ingin, ia boleh memintanya, dan jika ia ingin, ia boleh meninggalkannya.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
