Bab Jika Ia Memeluk Islam di Kebun Kurma Sebelum Berbuah
حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ النَّجْرَانِيِّ، قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أُسْلِمُ فِي نَخْلٍ قَبْلَ أَنْ يُطْلِعَ قَالَ لاَ . قُلْتُ لِمَ قَالَ إِنَّ رَجُلاً أَسْلَمَ فِي حَدِيقَةِ نَخْلٍ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَبْلَ أَنْ يُطْلِعَ النَّخْلُ فَلَمْ يُطْلِعِ النَّخْلُ شَيْئًا ذَلِكَ الْعَامَ فَقَالَ الْمُشْتَرِي هُوَ لِي حَتَّى يُطْلِعَ . وَقَالَ الْبَائِعُ إِنَّمَا بِعْتُكَ النَّخْلَ هَذِهِ السَّنَةَ . فَاخْتَصَمَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَقَالَ لِلْبَائِعِ " أَخَذَ مِنْ نَخْلِكَ شَيْئًا " . قَالَ لاَ . قَالَ " فَبِمَ تَسْتَحِلُّ مَالَهُ ارْدُدْ عَلَيْهِ مَا أَخَذْتَ مِنْهُ وَلاَ تُسْلِمُوا فِي نَخْلٍ حَتَّى يَبْدُوَ صَلاَحُهُ " .
Diriwayatkan bahwa Najrani berkata: "Saya berkata kepada Abdullah bin Umar: 'Bolehkah saya membayar di muka untuk pohon kurma sebelum berbuah?' Ia berkata: 'Tidak.' Saya bertanya: 'Mengapa tidak?' Ia menjawab: 'Seorang lelaki membayar di muka untuk kebun pohon kurma pada masa Rasulullah (ﷺ), sebelum mereka menghasilkan buah, dan mereka tidak menghasilkan apa-apa pada tahun itu. Pembeli berkata: 'Mereka milikku sampai mereka berbuah, tetapi penjual berkata: 'Saya hanya menjual pohon-pohon itu kepada Anda untuk tahun ini! Mereka merujuk sengketa mereka kepada Rasulullah (ﷺ) yang berkata kepada penjual: 'Apakah dia mengambil sesuatu dari pohon kurma Anda?' Dia menjawab: 'Tidak.' Dia berkata: 'Lalu mengapa Anda menganggap hartanya halal bagi Anda? Kembalikan apa yang Anda ambil darinya, dan jangan mengambil pembayaran di muka untuk pohon kurma sampai kegunaannya tampak.'"
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
