Bab Apa yang Dikatakan tentang Ihtiba' pada Hari Jumat Sebelum Shalat dan Imam Sedang Berkhutbah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُصَفَّى الْحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ وَاقِدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلاَنَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ الاِحْتِبَاءِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ - يَعْنِي - وَالإِمَامُ يَخْطُبُ .
Diriwayatkan dari ‘Amr bin Shu’aib, dari ayahnya, bahwa kakeknya berkata: “Rasulullah (ﷺ) melarang Ihtiba’ (duduk dengan paha dikumpulkan ke perut sambil membungkus lengan atau pakaian di sekelilingnya) pada hari Jumat, yaitu ketika Imam sedang menyampaikan khutbah.”
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
