Bab Apa yang Dikatakan tentang Harapan dan Siapa yang Mengharapkan Kesyahidan
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَدِدْتُ أَنِّي لأُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ، ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ، ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ، ثُمَّ أُحْيَا ". فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَقُولُهُنَّ ثَلاَثًا أَشْهَدُ بِاللَّهِ.
Dari Abu Huraira, Rasulullah ﷺ bersabda, "Demi Dia yang menguasai jiwaku, aku ingin berperang di jalan Allah, kemudian terbunuh, lalu dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi, lalu dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi, lalu dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi." Abu Huraira biasa mengulang kalimat ini tiga kali dan aku bersaksi atasnya dengan sumpah Allah.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
