Bab Bagaimana Turunnya Wahyu dan Apa yang Pertama Kali Turun
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا، يَقُولُ اشْتَكَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يَقُمْ لَيْلَةً أَوْ لَيْلَتَيْنِ فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ يَا مُحَمَّدُ مَا أُرَى شَيْطَانَكَ إِلاَّ قَدْ تَرَكَكَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ {وَالضُّحَى * وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى * مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى}
Diriwayatkan dari Jundub: Suatu ketika Nabi (ﷺ) sakit dan tidak melaksanakan shalat malam (Tahajjud) selama satu malam atau dua malam. Seorang wanita (istri Abu Lahab) datang kepadanya dan berkata, 'Wahai Muhammad! Aku tidak melihat kecuali bahwa setanmu telah meninggalkanmu.' Kemudian Allah menurunkan (Surat Ad-Duha): 'Demi waktu pagi, dan demi malam ketika gelap; Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak membencimu.'
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
