Bab Perang Tabuk, yaitu Perang Kesulitan

Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr, telah memberitakan kepada kami Ibn Jurayj, ia berkata: Saya mendengar Atha' memberitakan, ia berkata: Safwan bin Ya'la bin Umaiya memberitakan kepadaku, dari ayahnya, ia berkata: "Saya ikut serta dalam Al-Usra (yaitu Tabuk) bersama Nabi." Ya'la menambahkan, "(Keterlibatanku dalam) perang itu adalah amal terbaikku." Ya'la berkata, "Saya memiliki seorang pekerja yang bertengkar dengan seseorang, dan salah satu dari keduanya menggigit tangan yang lain (Atha', sub-perawi, berkata, "Safwan memberitahuku siapa yang menggigit siapa tetapi saya lupa"), dan orang yang digigit itu menarik tangannya keluar dari mulut si penggigit, sehingga salah satu gigi seri si penggigit patah. Maka kami datang kepada Nabi ﷺ dan beliau menganggap klaim si penggigit tidak sah (yaitu si penggigit tidak mendapatkan ganti rugi untuk gigi serinya yang patah). Nabi ﷺ bersabda, "Apakah dia akan membiarkan tangannya di mulutmu sehingga engkau bisa menggigitnya seolah-olah itu di mulut unta jantan untuk menggigitnya?"

Donasi operasional website

Rp 10,000

Rp 30,000

Rp 50,000

Rp 100,000

Rp 1,000,000

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)