Bab Apa yang Menutupi Aurat
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّهُ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ اشْتِمَالِ الصَّمَّاءِ وَأَنْ يَحْتَبِيَ الرَّجُلُ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، لَيْسَ عَلَى فَرْجِهِ مِنْهُ شَىْءٌ.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Rasulullah (ﷺ) melarang Ishtimal-As-Samma' (membungkus tubuh dengan kain sehingga tidak bisa mengangkat ujungnya atau mengeluarkan tangannya). Beliau juga melarang Al-Ihtiba' (duduk di atas pantat dengan lutut dekat perut dan kaki terpisah dengan tangan melingkari lutut) sambil membungkus diri dengan satu kain, tanpa ada bagian dari kain itu menutupi aurat.
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
