Bab Siapa yang Tidak Melakukan Sunnah Setelah Shalat Wajib
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرٍو، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الشَّعْثَاءِ، جَابِرًا قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثَمَانِيًا جَمِيعًا وَسَبْعًا جَمِيعًا. قُلْتُ يَا أَبَا الشَّعْثَاءِ أَظُنُّهُ أَخَّرَ الظُّهْرَ وَعَجَّلَ الْعَصْرَ وَعَجَّلَ الْعِشَاءَ وَأَخَّرَ الْمَغْرِبَ. قَالَ وَأَنَا أَظُنُّهُ.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amr, ia berkata: Saya mendengar Abu Ash-sha'tha' Jabir berkata: Saya mendengar Ibn Abbas -semoga Allah meridhoi-nya- berkata: "Saya shalat bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم delapan rakaat (shalat Zhuhur dan Ashar) secara bersama dan tujuh rakaat (shalat Maghrib dan Isya) secara bersama." Saya berkata: "Wahai Abu Ash-sha'tha! Saya pikir beliau mengakhirkan shalat Zhuhur dan mempercepat shalat Ashar; mempercepat shalat Isya dan mengakhirkan shalat Maghrib." Abu Ash-sha'tha' berkata: "Saya juga berpikir begitu."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
