Bab Keutamaan Duduk di Masjid
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " لاَ يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلاَةٍ مَا كَانَ فِي مُصَلاَّهُ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ تَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ حَتَّى يَنْصَرِفَ أَوْ يُحْدِثَ " . فَقِيلَ مَا يُحْدِثُ قَالَ يَفْسُو أَوْ يَضْرِطُ .
Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Seorang hamba (Allah) dianggap dalam keadaan shalat selama ia tetap di tempat shalatnya menunggu shalat. Para malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah dia? Ya Allah, rahmatilah dia, sampai ia berpaling, atau ia berhadats." Ia ditanya: "Apa yang dimaksud dengan hadats?" Ia menjawab: "Ia kentut dengan lembut atau keras."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)
